9.6.12

May I ? (Part 1 - Harin POV)

Ditulis oleh Aninditya di 6/09/2012 03:23:00 PM

1. Author : KimEunSup91
2. Judul : May I ?
3. Kategori : Romance , Friendship, PG 17, Sequel
4. Cast :
     Park Harin : You
     Kim Sora : Park Harin bestfriend
     Lee Changsun : Lee Joon MBLAQ
     Lee Daeha : Changsun first love
     Jung Byunghee : G.O MBLAQ
     MBLAQ member as cameo
5. Disclaimer :  cerita ini hanya fiktif belaka. jika ada kesamaan tempat dan adegan author mohon maaf . Happy reading :)


Dongsaeng-ie.. apakah kamu sudah menonton film itu ? Eottohke ? Bagus bukan...


Oppa, neo jinja !!! Film macam apa yang kau berikan padaku hah !! Psikopat haus darah ! Darah dimana-mana dan tahukan kamu aku tidak kuat melihat hal seperti ini ?


Hee ? Mianhaeyo. Jongmal. Aku ingin menunjukkan padamu sisi jenius dari psikopat itu. Aku tidak tahu jika kau tidak menyukai jenis film seperti ini.


Yaaa !! Paling tidak kau memberitahuku isi dari film ini. Bukan masalah aku suka atau tidak. Setidaknya aku bisa mempersiapkan diri melihat darah di film itu agar tidak terlalu shock.


Hehehe, mianhaeyo. Aku akan memberitahumu terlebih dulu besok jika ingin menyarankanmu menonton film. :)

Aku menarik nafas dalam. Tersenyum melihat isi percakapan sms kami. Dia oppa ku. Aahh..  tidak, tepatnya orang yang aku anggap kakak laki-laki ku. Kami bersahabat sejak di bangku kuliah dan tidak terduga kami juga diterima di tempat kerja yang sama hanya berbeda divisi.
Sebenarnya umur kami yang hanya terpaut 5 bulan saja dan tidak pernah sekalipun menganggap ada yang spesial diantara kami . Lucu memang, kedekatan kami dari bangku kuliah telah menimbulkan banyak gosip dan kami terus-terusan menyangkalnya. Bahkan di tempat kerja pun kami mendapat judge yang sama.

"Changsun oppa. Gomapta telah menganggapku sebagai adik sekaligus sahabatmu." Aku tersenyum dan menunjuk layar ponselku dimana aku memasang foto kami berdua saat liburan ke pulau Jeju beberapa tahun silam.

"Harin-ah, apa yang kau lakukan dengan fotoku ? Apakah kamu mulai melihatku sebagai namja yang layak kamu perhitungkan ?" Lee Changsun menyentuh pundakku dan berbisik tepat di telingaku. Refleks aku menepisnya dan langsung berdiri menghadapnya.

"Oppa !! neo jinja micheosso !! Aku bisa kena serangan jantung jika terus-terusan kau kageti seperti itu !" ujarku bersungut-sungut. Untung saja, saat itu suasana kantor sedang sepi karena ini jam makan siang.

"Hahahahahahaha." ingin rasanya aku memukulnya. "Nado gomapta." ujarnya sembari mencubit puncak hidungku. Aku tersenyum mendengarnya.

"Oppa, saat ini kau sudah berumur 25 tahun. Tidakkah kau berpikir untuk mencari pendamping hidup ?" tanyaku saat kami makan siang.

"Hmmm." gumamnya sambil terus memakan bulgoginya.

"Oppa ?"

"Hmmm ?" Aku menghela nafas. Sepertinya memang dia tidak ingin kami membicarakan hal ini.

"Bukankah kamu juga akan berumur 25 tahun 3 bulan lagi ? Kenapa kamu belum menentukan pilihan? Kau ini kan yeoja. Sedangkan aku namja, aku bisa menikah kapanpun. Sepuluh tahun lagi juga masih akan ada yeoja yang mau menjadi istriku." Aku menatapnya sebal. 

"Aku... hanya belum menemukan orang yang tepat saja."

"Begitu juga denganku."

"Apa kau masih teringat dengan Lee Daeha ?" Dia menghentikan laju sumpitnya. Tertegun sebentar dan kemudian melanjutkan makannya kembali.

"Bukan urusanmu." Aku melihat sorot mata itu lagi. Sorot mata kesedihan. Aku menunduk dan sedikit menyesal telah menanyakannya.

"Mianhaeyo." ujarku pelan.

"Yaa !! untuk apa ? Apa kau merasa bersalah karena sudah mengingatkanku pada Daeha ?" aku mengangguk pelan.

"Dengar baik-baik Harin ah. Daeha sudah menikah dengan Byunghee hyung. Apapun yang aku lakukan untuk mendapatkan dia kembali, hal itu akan sia-sia saja."

"Jadi, apakah kau masih mencintainya ?" Aissh, aku terlanjur mengatakannya. Harin pabo !! Aku pelan-pelan mengangkat wajahku. Dia menatapku tajam.

"Dan apa urusanmu jika aku masih mencintainya atau tidak. Yang harus kau lakukan adalah kau tetap berada di sampingku sekarang." Aku melotot menatapnya. Tetap di sampingnya ? Yang benar saja.

"Ya !! Aku tidak mungkin selamanya ada di sampingmu Changsun. Bagaimana dengan kehidupanku sendiri. Bagaimana dengan namja yang ditakdirkan bersamaku. Kau jangan mengada-ada Changsun." Aku meletakkan sumpit ku di atas meja dan segera berlalu meninggalkannya. Dia berlari mengejarku dan menarik pergelangan tanganku.

"Wae ?" Aku memandangnya tajam.

"Mianhaeyo, aku hanya tidak ingin kehilangan sahabat sepertimu Harin. Bukankah kita pernah berjanji akan saling memastikan bahwa kita mendapatkan pasangan yang tepat di samping kita masing-masing ? Tetaplah di sampingku sampai hari itu tiba." ujarnya memohon.


"Changsun-ah. Pikirkan baik-baik apa yang kau katakan." Aku berlalu meninggalkannya tertegun. Aku rasa sudah cukup Changsun-ah. Kejadian 5 tahun lalu sudah cukup meninggalkan kesan yang dalam bagiku. Tak terasa air mataku menetes. Mianhaeyo Changsun oppa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Annyeong to my crazy corner ! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review