28.4.13

Some FunFacts about Jung Byunghee (MBLAQ G.O) & Jung Daehyun B.A.P

Ditulis oleh Aninditya di 4/28/2013 11:40:00 PM 0 komentar
Annyeonghaseyo yeorobeun A+ deul wa Babydeul dimanapun kalian beradaaaa :D
Sebelumnya minta maap banget... nget... nget sama MBLAQ oppadeul, karena salah satu A+ mu yang cantik meleng sedikit ke boyband lain.. yaitu.. jeng.. jeng.. jeng.. B. A. P. Yes Sir !!! XD
Ini karena kalian nggak comeBLAQ oppaaaa.. Wae ?? Onje ?? A+ mu itu kangen fangirling, neo araa ? ckckckck tapi tenang aja cintaku pada kalian tak akan pernah berubah.. cielaaahhh hahahahaha
Oke, balik lagi... jadi di B.A.P aku ngebias sama cowok cakep nan tampan yang namanya Jung Daehyun, 93 line dan baru kali ini ngebias sebener2nya sama artis yang bakal manggil aku noona -__-" kali ini aku pengen bahas tentang beberapa fakta dia yang menurutku ada kemiripan sama salah satu member MBLAQ, yaitu Jung Byunghee ato G.O
oke.. junbi~~~ SI~ JAK !!!

  • Sama-sama memiliki marga Jung yaitu Jung Byunghee untuk MBLAQ G.O dan Jung Daehyun
  • Sama-sama merupakan anak bungsu
  • Memiliki golongan darah sama yaitu A
  • Mereka adalah main vocal di grupnya masing-masing
  • Mereka paling sering nagging (ngomel) kalo di dorm
  • G.O bertugas sebagai Eomma bagi member MBLAQ dan meskipun Daehyun tidak, mereka berdua sama-sama bertugas membangunkan member lain karena mereka bangun paling pagi
  • Representative abs ketiga di masing-masing grup. MBLAQ G.O meskipun memiliki abs yang terbentuk dengan baik, tapi di MBLAQ posisi abs dia setelah Joon dan Cheondung. Sedangkan Daehyun memiliki posisi abs setelah Yongguk dan Jongup
  • Jika A+ mengakui G.O sebagai King of Yadong di MBLAQ, beberapa Baby khususnya Daewons mengakui bahwa Daehyun lah icon of yadong di grup ini >__< (dibuktikan percakapan dia dan Jongup di varshow Tadah ! It's B.A.P)
  • Memiliki cincin dengan model yang sama dari brand Chrome Hearts
(click the link under each picture for zoom in )
  •  Vocal vein mereka akan muncul jika mencapai nada tinggi saat menyanyi, dan letaknya sama, yaitu area leher kiri.
  •  (kurang yakin kalo yang ini) punya piercing dengan bentuk yang sama :)
 
Yap,  itulah persamaan yang bisa aku temuin di dua namja kece diatas.. hahahhaha mungkin ada lagi, cuma aku belom nemuin yeorobeun A+ Baby :) kalo tentang perbedaan tentu saja banyaakk.. Oke salah satunya, Daehyun itu suka banget makan, apa aja dilahap. Kalo G.O nggak, dia justru peduli banget sama asupan makanannya.
Segitu dulu yeorobeun A+ Baby dimanapun kalian beradaaa Annyeong ~~
Salam bbuing bbuing hahahahaa >__<


[Take out with full credit]
Pictures from : 
G.O = BlackBird ; I'm Different ; Instinct
Daehyun = Vocal & Visual

24.4.13

Our Heartquake Story : Stop It

Ditulis oleh Aninditya di 4/24/2013 11:19:00 AM 2 komentar
I know that you’re the apple of my eye but
I only want one thing from you, please listen to me just once

How many times do I have to tell you for you to know?
Do you know how I feel? Do you know how I feel? ~~ B.A.P Stop It

Keesokan harinya.....
 
Eunsoo sudah bersiap-siap berangkat ke kantor menggunakan KTX. Meskipun Daehyun berjanji akan menjemputnya, dia tidak mau merepotkan pria itu. Lagipula, dia tidak mengetahui nomor ponsel Daehyun. Eunsoo sudah berdiri di depan lift ketika ponselnya berdering. Nomor tak dikenal.

“Yoboseyoo...”

“Eunsoo ssi, neo eodigaa ? Aku sudah didepan pintu ruang  apartemenmu.” Eunsoo berbalik, melihat sosok Daehyun yang terengah-engah di depan apartemennya. Eunsoo tersenyum.

“Berbaliklah, aku didepan lift.” Eunsoo melambaikan tangannya kepada Daehyun yang segera menghampirinya. Tepat ketika pintu lift terbuka.

“Kenapa kamu tidak menungguku ? Maaf aku terlambat.”

“Darimana kamu tahu nomor ponselku, Daehyun ssi ?”

“Lagipula aku sudah berjanji untuk menjemputmu.”

“Jawab pertanyaanku.”

“Aaahh itu..” Daehyun mengusap punggung lehernya kembali dan tertunduk. Entah kenapa Eunsoo menyukai tingkahnya ini. 

“Tidak penting aku tahu darimana. Yang paling penting sekarang, aku harus mengantarmu ke kantor.” Eunsoo tidak puas dengan jawaban Daehyun. Raut wajahnya pias hingga dia masuk ke kursi penumpang mobil Daehyun.

“Eunsoo ssi, kamu tidak marah kan ?”

“Molla.”

“Atau aku perlu ber-aegyo didepanmu agar kamu tersenyum ?” Daehyun menatap Eunsoo, nyengir.

“Coba saja.” Aegyo ? yang benar saja !! Eunsoo mati-matian menahan senyumannya. Dia memalingkan wajahnya ke arah jendela.

“Noona~~ Ppuing ppuing !!” Alih-alih ber-aegyo, Daehyun justru mengatakannya dengan nada mantap dan pandangannya lurus ke arah Eunsoo. Eunsoo justru tertawa melihatnya.

“Ige bwoya ? Hahaha.. Kamu ber-aegyo atau ingin memarahiku Daehyun ssi ?”

“Itu aegyo ku Noona.” ujarnya sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Eunsoo masih terkekeh dibuatnya.

“Geurom, jongmal gamsahamnida Daehyun ssi. “ Eunsoo tersenyum dan bersiap-siap keluar. Tetapi gerakannya tertahan karena Daehyun tiba-tiba mengenggam pergelangan tangannya.

“Eunsoo ssi, bisakah kamu berhenti memanggilku ‘Daehyun ssi’ ? cukup ‘Daehyun’ saja ? Dan bolehkah aku memanggilmu ‘Eunsoo’ saja ?” Daehyun menatap Eunsoo tajam.

“Ngngng... Daehyun-ah, bisa kau lepas tanganku. Aku terlambat.”

“Bolehkah ?”

“Apa kamu tidak dengar kata-kataku tadi Daehyun-ah ?” Eunsoo tersenyum, manis sekali. Daehyun melepaskan genggamannya, “Gomawo Eunsoo-ya.”

“Satu lagi, aku ingin lebih mengenalmu Eunsoo-ya. Bolehkah ?” Eunsoo hanya tersenyum dan segera memasuki kantornya. Melihat sosok Eunsoo yang memasuki kantor, hanya satu yang ada dipikiran Daehyun. Dia ingin sekali melihat senyuman itu lagi, hanya untuknya.

****

Eunsoo tidak bisa berhenti tersenyum jika mengingat Daehyun. Ahh, apakah aku mulai menyukai Daehyun. Masih terlalu dini mengatakan itu Eunsoo-ya. Eunsoo menepuk-nepuk pipinya. Dibukanya laci meja kerjanya, dan gerakannya tertahan. Eunsoo mengangkat sebuah bingkai berisi foto dirinya dan Youngjae, pria yang masih belum bisa dia lupakan. Eunsoo tersenyum getir. Nyata bahwa dia belum bisa mengalihkan sosok Youngjae dari pikirannya. Sedangkan saat ini ada pria lain yang ingin mengenalnya. Memang ini kesempatan Eunsoo untuk melupakan Youngjae, tapi hatinya mengatakan, ini salah. Dia tidak ingin menjadikan Daehyun objek pelariannya.

Eunsoo-ya, mobilmu sudah terparkir di parkiran kantormu. Aku yang membawanya kesana. Aku ingin mengajakmu makan siang. Bolehkah ?

Message dari Daehyun, Eunsoo cepat-cepat mengetik balasan...

Mianhae Daehyun-ah. Aku sibuk hari ini, banyak klien yang membutuhkanku. Aku tidak bisa meninggalkan kantor.

Memang benar, saat ini ada 3 klien yang menunggunya dan Eunsoo tidak yakin bisa melewatkan jam makan siangnya dengan nyaman. Selain itu, dia ingin menghindari Daehyun untuk sementara waktu.

Geurasseo... Fighting Eunsoo-yaa ^^

Daehyun kecewa. Memang dia baru saja diberi tahu asisten ayahnya jika saat ini kantor afiliasi ayahnya sedang ramai oleh klien. Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia menekan speed dial no.1 di ponselnya dan langsung terhubung ke ponsel ayahnya.

“Abonim, Na ya.. Daehyun.”
****

“Eunsoo ssi, Jung Jihoon ssi ingin berbicara denganmu sekarang, line 1.” ujar asisten pemilik kantor afiliasi ini. Eunsoo segera mengangkat telepon yang ada di atas mejanya setelah meminta ijin ke kliennya.

“Lee Eunsoo imnida.... Ne,arrasseumnida... Baiklah Jung Jihoon ssi, saya akan menyiapkan berkas-berkasnya.”
Eunsoo menutup teleponnya. Beliau meminta Eunsoo menemaninya meeting dengan klien di suatu restoran di Apgujeong. Sedangkan klien yang sedang dia tangani sekarang akan dialihkan ke rekan kerjanya yang lain. Walaupun Eunsoo masih satu tahun di kantor itu, tetapi hasil rancangannya sangat memuaskan, sehingga sering dimintai tolong langsung menangani proyek orang ternama di Seoul.

Sesampainya di restoran....

“Perkenalkan Lee Eunsoo ssi, ini anak lelaki kedua saya, Jung Daehyun.” Eunsoo tidak bisa menyembunyikan raut wajah kagetnya. Sedangkan Daehyun hanya tersenyum lebar sembari mengulurkan tangannya.

“Kita belum berkenalan secara resmi Eunsoo ssi.” Tuan Jung tersenyum melihat mereka berdua. Daehyun mengutarakan bahwa dia tertarik dengan salah satu pegawainya, Lee Eunsoo. Secara tidak langsung putranya ingin mengenalkan Eunsoo pada dirinya. Oleh karena itu, ia meminta tolong pada ayahnya untuk mempertemukan dirinya dengan Eunsoo. Tuan Jung langsung menyanggupi, lagipula selain Lee Eunsoo adalah wanita baik dan berbakat di kantornya, Tuan Jung sesekali memang ingin membantu Daehyun jika dia meminta sesuatu. Hal yang sangat jarang dilakukan Daehyun yang lebih sering mengerjakan sesuatunya sendiri.

“Naneun Jung Daehyun imnida. Saya berasal dari Busan dan sedang dalam proyek pengembangan cabang hotel saya di Seoul.”

“Naneun Lee Eunsoo imnida. Interior designer di Jung Corporation.” Eunsoo beralih ke atasannya.

“Jung Daehyun ssi yang akan jadi klien saya hari ini, benar begitu...  Jung Jihoon ssi ?” Ahh, marga mereka memang sama. Hmmm geuraetjii.. tak heran jika Daehyun mengetahui nomor ponselku. Dia mempunyai akses penuh ke perusahaan ini.

“Iya, tepat sekali.  Dia meminta tolong Anda untuk merancang konsep kamar kelas platinum untuk hotel cabangnya. Anda sanggup kan Lee Eunsoo ssi ?” Hal yang sebenarnya cukup mudah dilakukan, karena Eunsoo sudah sering melakukannya. Tetapi...
 
“Saya sanggup Jung Jihoon ssi.”

“Baiklah, untuk prosedurnya saya serahkan kepada Anda, Eunsoo ssi. Maaf, saya harus pamit dahulu karena ada urusan mendadak di kantor. Daehyun, tolong berlaku sopan kepada Eunsoo ssi. Geurom.” 
Daehyun dan Eunsoo membungkuk kepada Jung Jihoon. Setelah ayahnya pergi, Daehyun mempersilahkan Eunsoo duduk di kursi yang berhadapan dengan tempatnya. Mereka memesan makanan, dan Eunsoo segera mengeluarkan berkas-berkas kontrak yang harus ditanda tangani mereka berdua. Daehyun memperhatikan gerak-gerik Eunsoo.

“Eunsoo –ya. Mwohaesseumnika ?”

“Saya sedang bekerja. bukan begitu Daehyun ssi ?”

“Tsk.. Geumanhae... Ini jam makan siang. Aku sebagai klienmu saat ini memintamu untuk berhenti bekerja sejenak dan menikmati makan siangmu. “ Sembari mengatakan hal itu, Daehyun menutup map berisi kontrak dan menaruhnya di atas kursi kosong di sampingnya.

“Dan meskipun kita dalam ikatan kontrak kerja, aku memintamu tidak memanggilku dengan sebutan ‘Daehyun-ssi’ arrasseo ?”

“Tapi...”

“Tidak ada tapi-tapian, bukankah permintaan klien harus dipenuhi ?” Eunsoo menghela nafas.

“Baiklah.. baiklah...” Sungguh pemaksa sekali orang ini. Eunsoo menghela nafasnya sekali lagi. Rencanaku untuk menghindarinya tidak akan sukses...
Pesanan datang. Meskipun enggan, Eunsoo segera mengabiskan makanannya dengan cepat. Daehyun yang melihat hal itu hanya terdiam.

Kamu enggan mendapat klien sepertiku ?” Eunsoo menghentikan makannya dan menatap Daehyun.

“Tidak, aku tidak merasa begitu.”

“Geotjimal.”

“Nan geotjimal aniya.” Eunsoo membuang mukanya. Pandangan mata Daehyun seakan dapat membaca hatinya.

“Eunsoo –ya ...” Daehyun tidak melanjutkan kata-katanya. Apa yang terjadi padanya ? Baru tadi pagi wajah itu tersenyum dan sekarang seakan dia tidak ingin melihatku.

“Apakah Anda sudah selesai makan ?” ujar Eunsoo sangat formal. Daehyun mengangguk.

“Baiklah, mari kita diskusikan konsep yang Anda inginkan.”

Apartemen Daehyun....

Daehyun frustasi. Selama diskusi konsep tadi siang, tak sekalipun Eunsoo tersenyum padanya. Seperti seorang profesional interior design, ah tidak.. bahkan seorang profesional pun akan tersenyum pada kliennya. Sedangkan Eunsoo seakan.....

Arrggghh... wae irreokhae Eunsoo-ya?” Daehyun mengacak rambutnya.  “Geundae, wae irreokhae na ya ?”

Daehyun tersadar, dia mulai menyukai wanita itu. Keanggunannya, senyumnya, kecantikannya, tangguh, dingin, tak tersentuh... Daehyun tertawa. Daehyun mengingat wanita-wanita yang pernah dikencaninya selama ini. Mereka semua sama, ketika mengetahui bahwa dia pemilik hotel ternama dan anak dari salah satu arsitek terbaik di Korea, mereka berubah seperti serigala yang haus akan harta. Tapi Eunsoo berbeda, dia tak terpengaruh sedikitpun, bahkan sekarang seakan menghindarinya. Itulah yang membuatnya ingin mendapatkan Eunsoo, menjadikan dia miliknya.


****


Berbagai cara dilakukan Daehyun untuk menarik perhatian Eunsoo tetapi wanita itu tetap saja memperlakukan Daehyun layaknya seorang klien penting. Meskipun mereka tidak memanggil dengan sebutan formal, tetap saja sikap Eunsoo dingin padanya, dan Daehyun sangat membenci hal itu. Ajakan makan siang atau makan malam dari Daehyun pun ditolak. Tapi, Daehyun tetap tidak putus asa. Karena semakin Eunsoo menghindarinya, semakin dia memantapkan hatinya untuk mendapatkan Eunsoo. 

Sebulan berlalu sejak pertemuan mereka dan proyek Daehyun mulai dilaksanakan. Selama proses pembangunan hotel tersebut, Daehyun selalu rutin mengunjungi proyeknya dan melakukan perjalanan Busan – Seoul berkali-kali. Intensitas bertemu dengan Eunsoo pun berkurang. Meskipun begitu, dia terus menerus merindukannya. Hingga pada bulan kelima, ketika proyek hotel itu sampai pada tahapan finishing interior, Daehyun dan Eunsoo datang berkunjung dan mengawasi penempatan interior hotel. Daehyun sangat kelelahan karena dia baru saja kembali dari Busan, tetapi dia tetap menampilkan wajah tersenyumnya, demi Eunsoo. Ketika melihat-lihat dan mengecek beberapa perkembangan, tiba-tiba...

“Nona Lee, Awas !!!” sebuah kandelar lepas dari engselnya, tepat diatas Lee Eunsoo. Refleks, Daehyun langsung mendorong Eunsoo menjauh. Tetapi terlambat, kandelar itu justru mengenai kepala Daehyun. Daehyun terhuyung dan pingsan, darah mengalir deras dari kepalanya.

“Daehyun –ah.. DAEHYUN IREONA jebal !!” raut wajah Eunsoo pucat pasi, dia berteriak kepada mandor untuk segera memanggilkan ambulans. Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, tak henti-hentinya dia mengenggam tangan Daehyun. Eunsoo terus menemaninya hingga Daehyun mendapat perawatan di rumah sakit. Orangtua Daehyun dan kakak lelakinya datang pada malam harinya. Ibu Daehyun berusaha menenangkan Eunsoo yang masih gemetar. Eunsoo melihat blouse nya dan menyadari bahwa blouse nya terkena percikan darah Daehyun. Dia bergidik melihat wajah Daehyun yang berangsur pucat tadi. Air matanya mengalir. Dia tidak peduli, hanya satu yang dia inginkan sekarang. Melihat senyum Daehyun kembali.

“Permisi, apakah ada dari kalian yang bernama Lee Eunsoo ?” tanya perawat dari dalam ruang ICU. Mendengar namanya disebut, Eunsoo langsung merespon.

“Saya. Ada apa ?”

“Pasien sudah sadar, dia terus menerus memanggil Anda. Mari silahkan masuk.” Eunsoo mengikuti perawat itu masuk setelah mendapat izin dari ibu Daehyun. Membutuhkan keberanian yang cukup bagi Eunsoo ketika memasuki ruang ICU.

“Dia kehilangan banyak darah, jangan mengajaknya berbicara banyak dulu.” ujar perawat. Dan disanalah ia, tersenyum lemah kepadanya setelah seharian tak sadarkan diri, dengan kepala penuh perban. Langkah Eunsoo terhenti.

“Eunsoo –ya. Nawara.” Eunsoo mendekati Daehyun dan duduk disampingnya. Tangan Eunsoo menggenggam tangan Daehyun yang dibalas oleh Daehyun. Genggamannya Lemah, tak sekuat saat dia menggenggam bahunya dulu.

“Mianhamnida.” bisik Eunsoo tertahan.

“Sssttt, aku bersyukur kamu tidak terluka sedikitpun.” Daehyun tersenyum. “Ahh.. maafkan aku, blouse mu kotor karenaku.”

“Gwenchanayo... Maafkan aku, seandainya saja aku yang tertimpa..”

“Seandainya kamu yang tertimpa kandelar itu, aku akan lebih menyalahkan diriku sendiri karena gagal telah melindungimu. Naneun namja iyeyo Eunsoo-ya, sudah seharusnya aku melindungi wanita yang aku sayangi.” potong Daehyun.

“Mworago Daehyun –ah ?”

“Saranghaeyo Eunsoo ya.” 

To be continued ~~
pictures credit : @BAP_Daehyun's twitter ; vocal & visual

18.4.13

Our Heartquake Story : Crash

Ditulis oleh Aninditya di 4/18/2013 06:59:00 PM 0 komentar
Annyeonghaseyo yeorobun :D This is my newest fanfiction for you. I am A+ but currently I'm in to B.A.P. Judul utama rangkaian FF kali ini adalah "Our Heartquake Story". Tetapi untuk tiap chapter, saya akan memberi judul sesuai temanya, mengambil dari arti dan maksud lagu-lagu B.A.P.
First of all, thank you for reading :) Feel free to comment :D

Cast : 
Jung Daehyun B.A.P
Lee Eunsoo (OC)
Yoo Youngjae B.A.P

Support Cast :
Jung Jihoon
Jung Byunghee MBLAQ G.O

Rating : PG 19

Genre : Romance
I can’t believe it, it’s really perfect
I am breathless, it’s not fair
Your eyes, your lips, you’re everything really left me shook up
Like a fool, I lost myself to her unforgettable first impression
You you you – meeting you is really a crash
I want to get to know you better ~~ B.A.P Crash

Lee Eunsoo membereskan berkas-berkas pekerjaannya dengan terburu-buru. Dia terlambat menghadiri acara pertunangan salah satu temannya. Klien yang meminta jasanya merancang interior design rumah mereka hari ini sangat banyak, tidak seperti biasanya. Setelah berganti gaun malam dan membubuhkan make-up natural pada wajah cantiknya, dia segera  menyambar kunci mobilnya, memeluk setumpuk gulungan desain yang rencananya akan dia lanjutkan di apartemen dan segera menuju parkir mobil kantor afiliasinya.

“Malam Eunsoo ssi, berhati-hatilah mengendarai karena hujan baru saja reda dan jalanan licin.” ujar satpam kantornya begitu dia keluar dari lift.

“Gamsahamnida, ajusshi.” ujarnya singkat sembari tersenyum. Tiba-tiba sebuah mobil Audi hitam melintas di depan Eunsoo yang sedang berdiri tepat disamping genangan air. Tak ayal, gulungan desain dan gaunnya basah terkena cipratan air itu.

“YAA !!! Neo jugullae!!” teriak Eunsoo. Mobil itu berhenti karena teriakan Eunsoo. Dari kursi pengendara keluarlah seorang pria ber-suit hitam yang segera menghampiri Eunsoo.

“Jongmal joesonghamnida agasshi. Saya tidak melihat genangan air itu. Saya...” melihat gaun hitam dan gulungan desain Eunsoo yang basah, raut wajah pria itu semakin cemas. “akan bertanggung jawab.”

“Sudahlah...” Raut wajah Eunsoo jelas menunjukkan kekesalannya. Dia masih memiliki blue print dari desain yang dia pegang sekarang. Tapi gaun hitamnya.... dia tidak membawa cadangan  gaun lagi sedangkan setengah jam lagi acara dimulai. Dia mengangguk sekilas kepada pengendara mobil Audi itu,  segera menuju ke mobilnya dan bergegas ke gedung acara.

“Ajusshi, siapa wanita itu ?” tanya pria itu kepada satpam kantor.

“Lee Eunsoo, interior designer yang baru setahun lalu direkrut oleh ayah anda, Jung Daehyun ssi.”

“Bisa kau rahasiakan siapa diriku pada wanita itu ajusshi ?”

Satpam itu tersenyum, “Tentu saja Jung Daehyun ssi.” Ya, dia adalah anak pemilik perusahaan  tempat Eunsoo bekerja. Dia memang jarang sekali mengunjungi ayahnya di Seoul karena mengurus bisnis hotel yang diwariskan kepadanya di Busan. Tentu saja, Eunsoo tidak tahu menahu tentang dirinya.  Daehyun tersenyum, ada sesuatu dari diri wanita itu yang menarik perhatiannya. Kecantikannya ? Keangguanannya ? entahlah...
Bagaimana wajah itu jika tersenyum ya? bahkan saat marah pun, wanita itu sudah terlihat cantik. pikirnya. Meskipun terlalu dini jika dikatakan love at the first sight, saat ini yang terlintas di pikirannya adalah dia ingin mengenal wanita itu... lebih dekat.

****

Eunsoo masih kesal jika mengingat kejadian tadi. Acara sudah selesai dan gaunnya pun sudah mengering. Jika dia tidak sedang terburu-buru, tentu saja dia akan meminta pertanggungjawaban atas gaunnya yang basah. Untung saja, gaun yang dia pakai berwarna hitam dan tidak terlalu kentara basahnya.
Senyum mengembang di wajahnya ketika mengingat bagaimana raut wajah Kim Sora yang bahagia. Kim Sora dan Jung Yonghwa, keduanya adalah teman baiknya di bangku kuliah dulu.

ahh, kapan aku bisa menemukan pendamping hidupku...? yaa !! Eunsoo-yaa sadarlah, kamu sedang mengendarai mobil saat ini, lagipula bukankah kamu belum bisa menyingkirkan nama Youngjae di hatimu ?

Aiisshh sial !! Eunsoo menepikan mobilnya di badan jalan, matanya panas. Youngjae, dia telah bertunangan sebulan lalu. One-side love Eunsoo yang tidak akan pernah terucap. Oleh karena itu, Eunsoo menyibukkan diri dengan bekerja keras untuk melupakan pria yang juga sahabatnya itu. Dia mengusap air matanya, menenangkan hatinya dan mulai melajukan mobilnya, tidak ke apartemennya tetapi ke coffee shop favoritnya.

“Satu ice cappuccino dengan whipped cream ?” ujar pelayan ketika melihatnya. Eunsoo telah menjadi pelanggan tetap kafe itu. Eunsoo mengangguk tersenyum dan menuju spot favoritnya, mengeluarkan notebook nya dan mulai merancang desain. Terlalu larutnya dia sampai-sampai tidak menyadari bahwa pesanannya sudah datang dan sepasang mata yang dari tadi memperhatikannya. Pemilik mata itu tersenyum memperhatikan tingkah Eunsoo yang sesekali mengernyit dalam balutan gaun semi formal hitam yang hanya ditutup blazer untuk menahan dinginnya udara Seoul malam ini.

“Chogyeo.. bolehkah aku duduk disini ?” Eunsoo menengadah, “Bolehkah ?” Eunsoo mengangguk

“Asal kamu tidak keberatan jika aku tetap melanjutkan pekerjaanku, silahkan.” ujar Eunsoo.

“Gamsahamnida, Naneun Jung Daehyun imnida. Maaf aku menganggumu,  aku dari Busan dan baru kali ini ke Seoul. Temanku tidak bisa menemaniku sekarang.” Aaahh itulah mengapa aksen bicara dia berbeda dengan aksen Seoul, batin Eunsoo.

“Naneun Lee Eunsoo imnida. Tidak masalah, lagipula pekerjaanku sebentar lagi selesai.” Eunsoo kembali menatap laptopnya.

ahhh, rupanya dia tidak mengingat kejadian tadi sore, batin Daehyun. “Apakah kamu tidak ingat padaku ?” Eunsoo mengernyit, mencoba mengingat-ingat.

“Maaf, aku tidak ingat, dan sepertinya  baru sekarang kita bertemu.” ujar Eunsoo datar.

“Bagaimana gaunmu ? Masih basah ? dan gulungan kertasmu ? apa baik-baik saja ?”

“Kamu....” raut wajah Eunsoo memperlihatkan bahwa dia mengingat kejadian tadi sore. Dia menghela nafas.  “sudahlah, aku sudah melupakan kejadian tadi sore.”

“Tapi,..”

“Lupakan saja, aku sudah memaafkanmu.”

“Aku belum selesai bicara. Aku ingin mengganti gaunmu yang basah itu.” Eunsoo terdiam. Dia memperhatikan pria didepannya. Pria itu tampan, tipikal pria yang dengan mudah mendapat perhatian wanita,  tatapan matanya juga tajam , tapi sepertinya dia lebih muda dari Eunsoo.
 
“Boleh aku bertanya, umurmu ?”

“27 tahun.”

“Berarti aku noona bagimu, aku 28 tahun dan aku memintamu untuk tidak perlu membelikanku gaun. Gaun ini murah, aku bisa membelinya sendiri atau memasukkannya ke laundry.”

“Aku kira, kamu lebih muda dariku Eunsoo ssi.” Daehyun menunduk dan mengusap punggung lehernya.

“yaaahh, beberapa orang memang salah menebak umurku yang sebenarnya.” Eunsoo tersenyum.

“Akhirnya kamu tersenyum juga Eunsoo ssi.” ujar Daehyun tersenyum lebar. Dan akhirmya aku berhasil melihat lengkungan indah itu !! Ahh, benar dugaanku, dia bertambah cantik berkali lipat. Pipi Eunsoo memerah. Dia segera membereskan pekerjaannya dan bersiap-siap pulang.

“Eunsoo ssi, neo eodiga ?” tidak dijawab oleh Eunsoo saking gugupnya. 

“Noona ~~~ Noonaaa” Terlambat, Eunsoo malah menyenggol gelas cappucino nya. Tumpahannya mengenai bagian depan gaun dan blazernya.

“Aaaahh.. eottokhae ?” Eunsoo terpana melihat tumpahan capuccino yang justru lebih parah dari cipratan genangan air tadi siang. Tumpahan itu justru membuat gaun Eunsoo menjadi tembus pandang. Daehyun segera menutupi badan Eunsoo dengan jas nya dan memegang bahunya.

“Kajja.” Eunsoo menuruti Daehyun yang mengajaknya pergi dari kafe itu. Dia malu karena pengunjung kafe yang lain sempat melihatnya menumpahkan cappuccino. “Aku akan mengantarkanmu pulang.”

“Ta.. Tapi.. aku membawa mobilku sendiri.” Daehyun pura-pura tak mendengar dan terus memaksa Eunsoo masuk ke dalam mobil Audi nya. Eunsoo sendiri tidak berani melepaskan tangan Daehyun pada bahunya, selain karena Daehyun memegang bahunya dengan erat, entahlah.... tidak ada kata yang tepat untuk mendeskripsikannya.

“Aku akan menjemputmu besok pagi Eunsoo ssi.” ujar Daehyun begitu mereka tiba di depan pintu apartemen Eunsoo. Eunsoo hanya mengiyakan. Daehyun pun mengangguk kecil padanya, tersenyum dan berjalan ke lift. Eunsoo masih memperhatikan kepergian Daehyun. Sepanjang perjalanan tadi Eunsoo tidak berbicara sepatah katapun. Mulutnya terkunci. Begitu juga dengan Daehyun. Eunsoo menyentuh jas Daehyun, dan pipinya merona kembali. Perasaan itu... Eunsoo menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Jangan mengada-ada Eunsoo -ya...

To be continued~~ 
pictures credit : vocal & visual ; cut a capper

3.4.13

I've Fallen For You -Part 3 END-

Ditulis oleh Aninditya di 4/03/2013 10:44:00 AM 0 komentar
The last chapter ~~

Author : Kim Eunsup
Cast :
-Park Harin
-Park Sanghyun (Thunder MBLAQ)
-Kim Kibum (Key SHINee)

Support Cast : 
-Kim Sora
-Jung Yonghwa CN Blue
-Im Yoona
-MBLAQ member

Rating : PG 15
Genre : Romance


-Sanghyun POV-

Aku menatap matanya. Aku ingin mengutarakan perasaanku. Mungkin terdengar lucu karena kurang dari sehari aku sudah memastikan perasaanku padanya. Aku ingin memilikinya saat ini juga. Aku ingin melindunginya dari seseorang yang bernama Kibum itu. Intinya, aku ingin sekali membuat yeoja dihadapanku ini bahagia. Yah, berpikir memang lebih mudah daripada melakukan. Lidahku kelu begitu melihat wajah cantik Harin yang memerah.

“Sanghyun-ah, jangan bercanda. Aku dengan membermu tentu lebih penting membermu kan? Malam kemenangan kalian seharusnya kalian merayakannya bersama-sama. Bukan malah denganku.” Ujarnya terlihat santai. Ugh. Disaat genting begini mengapa justru Seungho hyung meneleponku.

“Yeoboseyo hyung.”

“Sanghyun-ah, pulanglah. Kami ingin ke restoran sukiyaki kesukaanmu. Jika tidak, kami akan ke restoran sushi dan kau yang harus membayarnya.” Ish jinja Seungho hyung.

“Ne hyung. Chankamanyo.”

“See, bahkan hyung mu mengaharapkan kau hadir disana. Kka, aku akan meminta Sora menjemputku disini.”  Aish jinja, bisa-bisanya dia tersenyum karena hal ini (ya namanya juga cinta hyun). Aku tarik tangannya untuk kembali masuk ke mobilku dan aku antar dia kerumahnya saat itu juga.

“Mianhaeyo Harin-ah, aku selalu merepotkanmu dengan jadwalku ini.”

“Gwenchana.” Ujarnya singkat. “yep, kita sampai. Gomawo, Sanghyun-ah sudah mengantarkanku.” Aku menahan tangannya sebelum dia turun dari mobilku. Jika, hari ini tidak bisa, maka...

“Harin-ah, 2 minggu lagi datanglah di acara musik tadi. Jebal. Aku pasti dapat melihatmu di antara para A+.”

- Author POV-

Ini adalah minggu ketiga sejak pertama kali MBLAQ menang di acara musik itu. Jika minggu ini mereka menang, maka mereka akan mendapatkan Triple Crown, suatu penghargaan bagi artis yang memenangkan chart selama 3 minggu berturut-turut. Sanghyun meminta Harin untuk menghadiri acara ini. Awalnya Harin menolak, karena dia tidak menyukai hingar bingar. Tetapi, permintaan Sanghyun yang sangat mengharapkannya datang meluluhkannya. Siapa sih yang tidak ingin melihat 5 pria tampan di panggung. (author mupeng)

-Harin POV-

Aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kampus. Tidak ada siapapun, tumben sekali mengingat kampusku termasuk salah satu major tersibuk di universitas kami.
“Ya ! Harin-ah.” Aku berjengit ketika seseorang menyentuh pundakku. “Aissh jinja Cheolyong-ah. Kau mengagetkanku saja.” Aku mengenalnya karena bererapa hari yang lalu aku berkunjung ke dorm MBLAQ. Karena hal biasa yang selalu aku kerjakan bersama Sanghyun, masalah tugas.

“sedang apa kamu disini?” ujarnya menjejeriku.

“sedang menunggu Sora. Kau sendiri ?”

“Sora ? aahh, yeojachingu nya Yonghwa hyung. Ani, aku sedang menunggu Sanghyun hyung saja. Dia mendapat teguran dari manajer kami karena akhir-akhir ini dia kehilangan nafsu makannya. Aku disini bertugas memastikan dia makan. Hmm Harin, ada yang ingin aku tanyakan padamu. Bolehkah ?”

“silahkan.”

“kamu tahu yeoja yang disukai oleh Sanghyun hyung ?” Mwo ? Sanghyun menyukai yeoja?

“Hmm.. molla Cheolyong-ah.” Aku tidak bisa menyembunyikan kekagetanku. Rasanya seperti ada pisau yang menusuk dadaku.

“apa kau yakin ? atau jangan-jangan kau menyukai Sanghyun hyung?” belum sempat aku menjawab pertanyaannya aku melihat Sanghyun berjalan bersama seorang yeoja ke belakang gedung. Yeoja itu Yoona.

-Cheolyong POV-

Aku melihat Sanghyun hyung berjalan ke belakang gedung bersama seorang wanita. Harin, wajah yeoja ini tiba-tiba pias, tanpa ekspresi.

“Harin, ikut aku.” Aku menarik tangan Harin dan berindap-indap ke belakang gedung untuk mengintip.

“Ya ! Cheolyong-ah, apa yang kita lakukan?” bisik Harin.

“Ssstt, diam. Kamu juga ingin tahu kan ?”

Aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan, sampai yeoja itu memajukan tubuhnya untuk mencium Sanghyun hyung. Sebetulnya aku tidak bisa memastikan apakah yeoja itu benar menciumnya atau tidak.

“Harin-ah.” Harin menyentakkan genggaman tanganku dan lari dengan kepala tertunduk.

-Sanghyun POV-

Aku mendengar suara Cheolyong memanggil Harin dan seketika itu juga aku melihatnya lari ke arah taman. Aish jinja, pasti dia melihatku dengan yeoja ini. Aku tidak ingin dia salah paham.

“Harin-ah, dengarkan aku.” Ujarku tersengal-sengal karena mengejarnya.

“Ada apa Sanghyun-ah?” Dia membalikkan badannya. Matanya sembap.

“Yeoja itu.. dia tidak ada hubungannya denganku.”

“Dan apa hubungannya denganku? Kamu menyukai Yoona atau kamu berhubungan dengan gadis lain pun aku tidak peduli.” Ujarnya tenang.

“Aku peduli Harin. Karena aku ingin orang yang aku sayangi mengetahui segala hal yang ada padaku tanpa terkecuali. Aku ingin kamu tahu diriku apa adanya.”

Harin terdiam. Dia menatapku tak percaya. “Orang yang kamu sayangi ?”

“Aish jinja yeppeun yeoja ini.” Aku menariknya ke pelukanku. “Aku menyukaimu. Kau tahu? Aku menyukaimu sebagai yeoja Harin, bukan sebagai teman biasa.” Aku menatap matanya, menyentuh punggung wajahnya.

“Maukah kau menerimaku ? menjadi yeojachinguku?” (autthooor maaauuuu >,

Harin masih terdiam, mukanya memerah. “Aku harap nanti malam aku bisa mendapat jawaban darimu. Annyeong nae sarangeui chinguya.” Aku kecup punggung tangan kanannya sama seperti saat di kafe itu. Dia masih terdiam menatapku.

“Datanglah.” Aku harus pergi karena Cheolyong dan aku harus segera ke stasiun TV tempat kami akan perform. Dan dia masih menatapku tak percaya. Aigoo aku ingin terus memeluknya. Dia innocent sekali.

“Cheondung hyung !! ahahahaha.. ternyata dia yeoja yang kamu sukai. Tebakanku ternyata benar. Lalu siapa yeoja itu.”

“Dia Yoona.” Aku memberi isyarat pada Cheolyong agar tidak meneruskan pembicaraan. Kibum kasihan sekali dirimu. Sayang, aku akan menjadikan Harin milikku segera.

-Harin POV skip-

Mwo ? Sanghyun menyukaiku? Omona.. aku tidak melihat kebohongan dari sorot matanya. Aku harus menjawab bagaimana ? aku berdiri di barisan A+ begini apa dia dapat melihatku. Lautan chocoballs (sebutan balon A+) memenuhi hal ini sekarang. Sepertimya mereka akan tampil, A+ mulai menyanyikan fanchant-nya.

“A+ yeorobun.. kami akan menyanyikan You’e My + hari ini. Terimakasih telah setia menyupport kami, my absolute goddes.” Ujar Seungho membuka.

“A+ saranghae.” Ujar MBLAQ bersama-sama. Saat itu aku dapat melihat Sanghyun mencari-cari keberadaanku di tengah-tengah para A+. Dan... dia menemukanku. Hebat sekali dia dapat menyadariku di tengah-tengah kerumunan orang.

-Sanghyun POV-

Akhirnya aku mnemukan dia. Dia... astaga.. ditengah-tengah A+ pun dia sangat mebyita perhatianku. Aku tersenyum padanya dan dia menunduk malu. Ingin rasanya aku memeluknya saat ini. Aku tak bisa melepas tatapanku darinya.
~Intro lagu~ “Anggukkan kepalamu jika kalian bersedia menjadi nae sweet girl” aku berkata dengan melihat keseluruh A+.
“Hey girl.Yo’re my sunshine. My little princess. I wish that I.... I wish that I could be with you forever.” Aku menyanyikan baitku dan terus tersenyum padanya. Beberapa A+ menyadari pandanganku tetapi aku tak peduli. Aku tak ingin menutupi perasaanku. Dan... Harin mengangguk tersenyum padaku.

-setelah perform Harin POV-

Aku segera menuju ke mobilku, Sanghyun akan menemuinya disitu. Sanghyun belum datang dan keadaan di lapangan parkir begitu sepi karena orang-orang masih didalam gedung.
“Harin-ah.” Panggil seseorang.

“Kibum. Kenapa dia ada disini? Aku tidak ingin bertemu dengannya sekarang.” Batinku. Aku berjalan secepat mungkin menuju mobilku. Tetapi Kibum tetap berhasil menyamaiku.

“Harin-ah.” Ujarnya merengkuh tanganku. “Lepaskan aku sekarang !”

“Aku ingin bicara.”

“Tidak ada yang perlu kita bicarakan Kibum ssi. Aku muak melihatmu. Urusilah Yoona mu agar dia tidak berpaling darimu seperti apa yang kau lakukan padaku.” Aku menyentaknya tetapi dia malah merengkuh leherku dan mencium bibirku. Aku meronta sekuat tenaga dan berhasil mendorongnya jauh, untung aku pernah belajar karate.

“apa yang kau lakukan Kibum ssi! Menjijikkan.”

“kembalilah padaku.” Aku melihat tatapannya yang memelas itu. Tetapi sayang, hatiku sudah tertutup rapat-rapat darinya.

“Sirheo ! kau tahu betapa aku menderita karena perlakuanmu padaku. Kau tahu tidak ?!!!” mataku panas. Aku tidak bisa menahan kemarahanku saat ini. Aku melanjutkan,
“hahaha.. kau pasti tidak tahu rasanya kan? Pria sepertimu pasti akan mendapatkan yeoja-yeoja cantik semaumu dengan mudahnya. Dan setelah bosan, kau buang begitu saja. Bukankah begitu?” aku meninggalkannya. Tetapi dia berhasil merengkuhku dan kali ini mengunci tubuhku di samping mobil.

“Apa yang jau lakukan Kibum ! lepaskan aku sekarang, atau kau akan....”
Bugghhh. Aku melihat Kibum terhuyung didepanku dan terjatuh.

“Apa yang kau lakukan pada yeojaku hah !!” Sanghyun menarikku kepelukannya. Aku tak pernah melihatnya semarah itu.

“Lalu siapa kau?” tanya Kibum.

“Aku namjachingunya sekarang dan kau tahu, Yoona tidak sebaik yang kau pikirkan.” Sanghyun melemparkan rekaman pembicaraannya dengan Yoona. Sebenarnya rekaman itu tidak disengaja, karena saat itu Sanghyun membawa alat perekam untuk tugasnya mewawancari narasumber. Perekam tidak sengaja tertekan saat Sanghyun memasukkan ke kantongnya.
Sanghyun menarikku ke mobilnya, dan kami segera meninggalkan tempat itu. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya dia menggenggam tanganku erat. Dia membawaku ke bukit dekat dorm-nya.

“Kau tidak apa-apa?” ujarnya khawatir.

“Ne, gwenchanayo....... oppa.”

“Tanganmu berdarah.. Eh chankamannyo, kau memanggilku apa barusan?”

Aku tertawa. “Oppa.. nae oppa... na gwenchanayo oppa.” Aku memeluknya. “Gomawo.” Bisikku ditelinganya. Sanghyun sepertinya butuh waktu untuk mencerna kata-kataku. Aku melepas pelukanku.

“Wae.. kenapa diam saja? Apa aku sedang berbicara dengan tembok?” aku terkekeh melihat raut wajahnya. Raut wajah yang saat ini dan seterusnya akan selalu menemaniku dengan perubahannya yang pastinya membuat hidupku berwarna.

“Aku tidak percaya. Aku mendapatkanmu.” Dia memelukku dan mencium keningku.
“Saranghaeyo Harin-ah. Saranghae nae chagiya” Kecupan singkatnya pada bibirku sukses membuat mukaku memerah.

“Nado saranghaeyo Sanghyun-ah.” Aku membalas ciumannya. Aku tak akan meragukannya. Selama 2 tahun kami berteman, dia selalu ada untukku dan tisak pernah mengecewakanku. Mungki akan ada berbagai rintangan mengigat profesinya sebagai Idol tetapi aku mohon Tuhan,  namja yang saat ini berada didepanku akan selalu menemaniku, menjagaku dan menyayangiku. Aku pun akan begitu padanya.

END~
akhirnya FF pertama selesai juga, mianhae readers kalo FF saya ini terlalu biasa saja. kedepannya mungkin bakal dibuat sekuel Park couple ini.. hehehe
 

Annyeong to my crazy corner ! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review