25.6.13

Our Heartquake Story : Secret Love

Ditulis oleh Aninditya di 6/25/2013 08:56:00 PM
Still, I only love you
Still, I only think of you
It will never change forever, the love of you and I
I love you more than myself
I think of you more than myself
No one needs to know, if only I have you, I can live
~~ B.A.P Secret Love
“This is your White Russian Ms.” ujar pelayan menaruh segelas minuman beralkohol di depannya. Ragu Eunsoo mengambil gelasnya dan menyeruput sedikit. Dia tak ingin minum terlalu banyak karena besok pagi dia ada meeting dengan kontraktor resort. Ia mengedarkan pandangannya ke pub hotel. Sepi, hanya ada beberapa orang disini. Suasana yang pas karena dia ingin menenangkan diri. Pria yang dilihatnya tadi siang adalah Jung Daehyun, dia tak mungkin salah mengenali pria itu meskipun sudah 2 tahun tak bertemu. 

Sudah memiliki kekasih ternyata. Atau istri ? Sial !! hahahaha.  Eunsoo menertawakan dirinya sendiri dalam hati. Dia meneguk isi gelasnya. Rasa manis White Russian di lidahnya tidak bisa mengalihkan rasa sakit di hatinya. Dia teringat perkataan Daehyun ketika di Osaka dulu dimana Daehyun tidak ingin menemuinya. Yah, buat apa aku berharap dia masih mencintaiku. Ingat apa yang telah kau lakukan padanya ? Kau tak pantas mendapat hati pria yang telah kau sakiti. 

"Can I have a drink like she has ?" Dia mendengar seseorang memesan minuman yang sama dengannya. Ck, micheo !! Bahkan sekarang kau mulai membayangan suaranya. Eunsoo tertunduk, memegang keningnya pelan, mulai merasakan efek alkohol dalam darahnya. 

"How was your day Ms. Lee Eunsoo ?" Eunsoo menoleh, terkejut dengan pemilik suara itu.

"Wae ? Kau tidak menyadari sedari tadi aku berada di sampingmu ?" Eunsoo hanya mengalihkan pandangannya, menghabiskan sisa minumannya.

"Apa kau yakin dengan minuman yang kau pesan Eunsoo -ya ?" Daehyun mencicip sedikit White Russian miliknya. "Ini... terlalu keras. Bukannya kau tidak kuat minum ?" 

Tepat ketika Daehyun mengatakan hal itu, pandangannya mulai kabur, dan dia merasa mual. Eunsoo beranjak dari kursinya, terhuyung dan sedikit merutuk bartender akan campuran vodka yang dirasanya berbeda.

“Eunsoo –ya." Eunsoo pura-pura tak mendengar.

“Eunsoo, chankamannyo.” Daehyun berhasil menghentikan Eunsoo dengan menarik pergelangan tangannya.

“Wae geurae ?” Eunsoo bertanya datar sembari berusaha keras menahan badannya tetap tegak.

“Wae ireohkae ? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”  

“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi bukan Daehyun-ah. Lagipula, aku sedang sibuk.” Eunsoo tersenyum terpaksa sembari melepas genggaman tangan Daehyun pada pergelangannya pelan. “Ah, jangan membuat kekasihmu cemburu dia jika melihatmu denganku.”
 
“Tapi Eunsoo ya, dia bukan...” Eunsoo tidak menggubris dan tetap berjalan. Daehyun memutuskan untuk tidak berkata apapun dan mengikutinya, memastikan Eunsoo tiba dikamarnya karena dia melihat cara jalan Eunsoo sedikit oleng. Sesampainya di lobi hotel yang sepi, Eunsoo memilih duduk sejenak di sofa terdekat. Benar dugaan Daehyun  karena tiba-tiba... 

bruugh !!! Daehyun segera menangkap Eunsoo yang tiba-tiba roboh. 

“Eunsoo... ya, bangunlah.”

“Yaa.. Jung Daehyun... siapa wanita itu... Kenapa dia menggodamu... uuugghh.” Daehyun tersenyum melihat Eunsoo yang mulai mengigau dan memukulinya.

“Yah, tuan putri Eunsoo. Jangan buat pangeranmu ini semakin jatuh cinta padamu.” ujar Daehyun pelan sembari membopong tubuh Eunsoo. Membawanya kembali ke kamarnya.

****

Eunsoo memegang keningnya, merasakan hangover yang masih tersisa. Meeting pagi ini berjalan lancar, dengan puluhan misscall dari Jongup yang berhasil membangunkannya tepat waktu, tentu saja. Eunsoo mengingat-ingat bagaimana dia bisa tiba di kamarnya sendiri, karena hal terakhir yang dia ingat adalah ketika dia berada di lobi hotel. Pagi ini dia menemukan dirinya di ranjangnya, masih berpakaian lengkap dengan higheels berada disamping tempat tidurnya, rapi.

“Noona, neo gwenchana ? Sepertinya kamu sedang tidak sehat.” ujar Jongup menyodorkan secangkir green tea hangat padanya saat makan siang.

“Hem, gwenchana.”

“Noona, pria yang membawamu ke kamar semalam adalah Daehyun hyung bukan ? apa kamu bertemu dengannya? Dia memintaku membantunya membuka kunci kamarmu karena kedua tangannya sedang menggendongmu yang... euumm.”

“Daehyun yang membawaku ke kamar ? ughh...”

“Majayo.” tepat ketika Jongup menjawabnya, ponsel Eunsoo berbunyi, nomor tak dikenal.

“Yoboseyo, Lee Eunsoo imnida.”

“Eunsoo ya, apa efek hangover mu sudah hilang? Sepertinya Jongup sudah memberimu green tea hangat bukan ?”

Eunsoo mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru restaurant, mendapati sesosok pria tersenyum ke arahnya di salah satu sudut. Tampan sekali. Mengingat bagaimana dia memperlakukan Daehyun sangat dingin semalam, Eunsoo hanya bisa meringis.

“Ne, sudah hilang. Maaf sudah merepotkanmu semalam.”

“Gwenchana, toh aku juga mendapat hiburan gratis karena melihat seorang wanita cantik mabuk dan mengigau di pelukanku.” Daehyun tertawa puas.

“Eumm igo, apakah semalam aku menyusahkanmu ?” Eunsoo khawatir karena dia pernah muntah karena terlalu mabuk.

“Selain mengotori kemejaku. Tidak.” Daehyun melihat raut wajah Eunsoo yang merasa bersalah.  
“Aniya, aku bercanda. Kamu tidak mengotori kemejaku, hanya tertidur. Itu saja.” Eunsoo menghela nafas lega.

"Igo, Eunsoo... aku ingin melanjutkan percakapan kita semalam." Jujur, Eunsoo masih belum ingin menemui Daehyun, tetapi mengingat dia yang diselamatkan dari rasa malu karena mabuk semalam ....

"Arrasseo."

"Dinner ?" Eunsoo menatap Daehyun, mengangguk. Daehyun tersenyum lebar. 

Splashh !! Eunsoo tersentak, seseorang menyiram segelas jus jeruk pada wajahnya. Ia memejamkan matanya menahan kekesalannya, menutup ponselnya dan memandang wanita berpakaian seksi didepannya. Wanita yang dilihatnya bergelayut manja di lengan Daehyun kemarin.

“Maaf, Anda siapa ?”

“Tidak peduli aku siapa, Jangan dekati Daehyun lagi, dasar wanita jalang !!” Mirae mendesis didepannya.

“Nappeun ? Apa maksud Anda ?” Eunsoo mengepalkan jari-jari tangannya.

“Jangan sok naif. Aku melihat Daehyun menggendongmu tadi malam. Apa yang kalian lakukan huh ? Apa kau menggodanya dan tidur bersamanya ? Daehyun adalah tunanganku. Jangan kau dekati dia sedikitpun. Arra ?!”

“Ya, jaga perkataanmu ! Eunsoo noona tidak...” Jongup berusaha menjelaskan tetapi dicegah oleh Eunsoo. Restoran sedang ramai, dia tidak ingin mengganggu tamu lainnya.

“Geuraekuna. Mi...” Belum selesai Eunsoo menyelesaikan kata-katanya, Daehyun menariknya ke belakang punggungnya. Menggenggam tangannya erat.

“Mirae ssi, apakah perlu aku jelaskan berulang kali ? Aku sudah membatalkan pertunangan kita dan tidak akan pernah ingin menjadi tunanganmu lagi. Perlu aku katakan berapa kali lagi hingga kau mengerti ?” ujar Daehyun tajam

“Tapi Daehyun-ah.”

“Aku sudah menyerahkan diriku pada wanita ini. Cari saja pria lain yang bisa memberimu kekayaan Choi Mirae ssi.” Mirae terdiam, Daehyun kemudian meninggalkan restoran bersama Eunsoo yang hanya menurut kemana Daehyun membawanya.

“Eunsoo –ya , mianhamnida. Tak seharusnya kamu mendapat perlakuan seperti ini.” ujar Daehyun cemas, mengusap wajah Eunsoo yang masih basah karena jus jeruk dengan sapu tangannya. Mereka berada di taman hotel saat ini.

“Gwenchana...” Eunsoo menepis tangan Daehyun, “Bisa kau tinggalkan aku sendiri disini ?” ujarnya pelan, masih tertunduk.

“Tidak, sebelum kamu...”

“Geumanhae, aku bilang aku tidak apa-apa !” Eunsoo mengangkat wajahnya, menatap Daehyun tajam. Matanya berkaca-kaca, “Tinggalkan aku sendiri.” Baru kali ini ia diperlakukan seperti ini dan dalam hati Eunsoo mengejek dirinya sendiri yang mudah tersinggung gara-gara wanita itu.

Daehyun menatap nanar bahu kurus Eunsoo yang bergetar. Dia berusaha menahan suaranya, meskipun air matanya tak berhenti mengalir. Tak tahan, Daehyun memeluknya dari belakang, tak ada upaya penolakan dari Eunsoo.

“Aku tahu kau tidak suka jika orang lain melihatmu menangis. Biarkan aku memelukmu, melindungimu dari tatapan orang-orang, arra ?” Daehyun berbisik pelan di telinga Eunsoo. Cukup lama Daehyun memeluk Eunsoo. Setelah dirasa tangisan Eunsoo mereda, Daehyun membalikkan badan Eunsoo mengusap sisa-sisa air mata di pipinya. Eunsoo menepis tangan Daehyun perlahan.

“Gamsahamnida.” ujarnya pelan sambil membungkukkan badannya dan mulai berbalik meninggalkan Daehyun.

“Ige yeoja... ya Lee Eunsoo, wae irreosseumnika ? Apa kamu tidak menyadari perasaaanku selama ini ? Selama tiga tahun ini ?”

Eunsoo berbalik, “Nan morreugesseo. Aku hanya sebisa mungkin mengikuti apa perintahmu saat di Osaka dulu. Bukankah kamu memintaku tidak muncul dihadapanmu lagi ?” ujar Eunsoo lantang.

“Tahu bagaimana perasaanku Daehyun-ah, aku mencintaimu. Memang terlambat bagiku menyadarinya dan aku siap menerima segala konsekuensinya. Aku telah menyakiti hati orang yang aku cintai, juga hati orang yang mencintaiku saat itu. Karena itulah... aku tidak ingin menyakiti siapapun lagi.”

“Jinja pabo yeoja.” Daehyun menarik Eunsoo mendekat, memeluknya erat, tak peduli seberapa keras Eunsoo meronta.

“Ireojima... Aku mencintaimu, Lee Eunsoo, hingga detik ini.”

Eunsoo tertegun mendengar pernyataan Daehyun. Dengan jarak sedekat itu Eunsoo dapat mendengar detak jantung Daehyun yang kencang.

“Geuronika... jangan pernah meninggalkanku lagi Eunsoo –ya. Aku ingin kamu terus berada di sampingku, selalu menemaniku. Maafkan aku yang terlalu cemburu melihatmu bahagia dengan Youngjae dan meninggalkanmu dua tahun ini, seharusnya aku terus mengejarmu, tidak peduli apapun.” suara Daehyun melembut. Dia melepaskan pelukannya menatap mata Eunsoo dalam.

“Na rang mido.” (trust me)

“Geundae...”

“Sssttt.. aku tidak menerima alasan apapun darimu untuk menolakku. Tidak kali ini. Aku pernah bertekad menjadikanmu milikku dan inilah saatnya. Aku tarik semua perkataanku ketika di Osaka dulu. Aku tidak ingin membuat wanita yang aku cintai menangis. Lagipula bukankah kau juga mencintaiku ?” Daehyun tersenyum, menggoda Eunsoo yang wajahnya mulai memerah. Perlahan-lahan Eunsoo mengangguk pelan.

“Maafkan aku karena tindakan bodohku Daehyun-ah.”

Daehyun tertawa, “Tidak ada yang perlu dimaafkan, selama kau memenuhi permintaanku yang satu ini.” Daehyun mengecup singkat bibir Eunsoo yang hanya terkesiap.

“Bersiaplah, sebagai ganti dua tahun yang telah terbuang, Aku akan terus berada di samping nuna dan menagih permintaanku itu.” Daehyun tersenyum lebar. “Meskipun tanpa seizinmu dan mungkin juga lebih dari itu.”

“Ya... !!”

“Geundae, Eunsoo –ya... Ah ani, jagiya.” Daehyun kembali tertawa melihat wajah Eunsoo memerah.  Daehyun memegang kedua bahu Eunsoo, menatap lurus matanya.
“Aku tidak ingin menunggu lagi. Pulanglah denganku ke Seoul dan Busan sejenak untuk bertemu dengan keluarga kita besok pagi." ujar Daehyun, sekali lagi mengecup pelan kening Eunsoo.


END ~~~
Akhirnya selesai jugaaaa xD *lempar konfeti, kecup Daehyun, Seungho, G.O, Joon, Cheondung, Mir* LoL
Author sadar, tulisan author masih amatir banget, Oleh karena itu mohon kritik sarannya ya reader-nim... yaaa ? *puppy eyes* 
 I'll keep writing about this couple. Wait for sequel yeorebun :))
Pictures Credit : Brisk ; Vocal &Visual

10 komentar:

Anonim mengatakan...

UDAH THOR?! UDAH SELESE?!! AAAAAA~ GUE SUKAAAA ~ LOPELOPEEE <3 WAKAKAK Kenapa ga nyampe nikah(?)

mawameah mengatakan...

*ikutan nyium daehyun
haha
paling suka adegan di pub, lanjutan FF ku sebenernya setting di pub tapi ak mentok ga bisa deskripsiin cos emg ga pernah ke pub. jadi dua jempol kamu bisa bikin paragraf ntu :D

buat yg komen sebelumnya, waaaahhh bahaya kalo lanjut cerita ampe nikah. ni author pikirannya rada *tiiiiiittttt*
hahahahahaha ^^v

Aninditya mengatakan...

iyaa udah selesai.. Hehehe
suka sama ceritanya ?? :))
Nanti bakal ada lanjutannya kok, FF One shoot aja tapi, ditunggu yaa
Gomawo udah baca FF sayaa :D

Aninditya mengatakan...

mawa :
*sembunyiin Daehyun*
Gomawo jagiyaaa.. Emang aku pernah ke pub ?? Hahaha orang itu hasil pemikiran anehku XD

Aku udah nyusun sequelnya, sampe nikah apa ga itu rahasiaaa :D

Anonim mengatakan...

yang bagian anunya(?) gausah.... sampe kissing pas pernikahan aja'-')?
@ author : aku suka thor, kaya cerita FTV pemerannya aku ama daehyun ('-'/\)

Aninditya mengatakan...

bagian anunya(?) itu yang maana ya chingu ?? hahaha
cieee suka FTV nih :P

makasih yaa :* :D

Afi mengatakan...

paling suka bagian di pub!! tapi tunggu, white russian? rasanya manis? ckckck, aku nggak tau kmu pnya info tentang minuman beralkohol smpe segitunya.. image mu di pikiranku semakiinnn...

btw, yang sequel kok ada yg di password ya? hmm, mencurigakan nih..

Aninditya mengatakan...

ehhh itu aku hasil searching fii..
white russian itu campuran vodka, susu sama gula tebu /karamel kalo ga salah inget.. makanya rasanya manis
cuma emang termsuk minuman yg kadar alkoholnya tinggi :D

iya, itu NC21 :P

Anonim mengatakan...

wuah~ ceritanya bagus~ suka suka suka, so sweet~ bikin dag dig dug bacanya ><

aahh~ mianhae ya thor aku baca dr awal tp cuman komen di part terakhir :3

Aninditya mengatakan...

wuaahh jugaaa hehehehe
gapapa gapapa :)
kalo mau kritik juga boleh silahkan xD

Posting Komentar

 

Annyeong to my crazy corner ! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review